Rabu, 20 Maret 2013

PENALARAN INDUKTIF


PENALARAN INDUKTIF 


Kalimat induktif adalah kalimat yang dimulai mengemukakan hal-hal yang khusus kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang umum. Gagasan utama terletak pada akhir kalimat. Ciri-ciri kalimat induktif adalah bisa berupa pendapat, pernyataan, definisi dan kesimpulan letaknya diakhir paragraph. Contohnya, karena kecintaannya kepada desa kelahirannya maka ia membangun masjid dan jembatan di kampungnya 

Adapun ciri-ciri paragraf induktif Sbb 

1. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus 

2. Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus 

3. Kesimpulan terdapat di akhir paragraf 

4. Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat Penjelas
Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf 

5. Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama 

6. Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus 

7. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama. 

Jenis Paragraf Induktif :

1. Generalisasi 

2. Analogi 

3. Klasifikasi 

4. Perbandingan 

5. Sebab akibat (terbagi menjadi tiga jenis) 

6. Sebab akibat 

7. Akibat sebab 

8. Sebab akibat 1 akibat 2 



Generalisasi 

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili 

Contoh: 
Asap rokok mengandung 4.000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan. Dua di antaranya yaitu nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogen. Nikotin dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Nikotin dapat menimbulkan rasa nikmat, perasaan lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, mampu menekan rasa lapar, dan rasa senang sekaligus keinginan merokok lagi. Selain itu, rokok dapat menyebabkan kerusakan organ-organ tubuh, terutama paru-paru dan sistem saraf.Jadi, asap rokok menimbulkan banyak kerugian bagi kesehatan. 


Analogi

Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan dengan gagasan yang pertama. 

jenis - jenis analogi : 

a. Analogi Induktif 

Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan. 

Contoh analogi induktif : 

Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari. 

b. Analogi Deklaratif 

Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai. 

contoh analogi deklaratif : 

deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.3. 



Klasifikasi 

Pola Paragraf Klasifikasi merupakan suatu pengembangan paragraph melalui pembentukan kelompok yang berdasar atas sifat-sifat tertentu. Kata atau ungkapan yang biasanya digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan. 

Contoh Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi : 

Pengklasifikasian pada tumbuhan memiliki tujuan dan manfaat. Klasifikasi tumbuhan merupakan suatu cara sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok, atau unit melalui pencarian keseragaman dalam keanekaragaman tumbuhan. Pengklasifikasian tumbuhan memiliki tujuan untuk menyederhanakan ruang lingkup obyek studi yang akan diteliti. Klasifikasi tumbuhan dapat membantu dalam mengetahui jenis-jenis tumbuhan, mengetahui hubungan antar tumbuhan dan mengetahui kekerabatan antar tumbuhan yang beraneka ragam. Perbedaan dasar yang digunakan dalam mengadakan klasifikasi tumbuhan tentu saja memberikan hasil klasifikasi yang berbeda-beda, yang dari waktu ke waktu menyebabkan lahirnya Sistem Klasifikasi yang berbeda. Namun pada prinsipnya, kesamaan-kesamaan atau keseragaman itulah yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi, misalnya klasifikasi berdasarkan lingkungan hidupnya, seperti tumbuhan air, tumbuhan darat, tumbuhan dataran tinggi, tumbuhan dataran rendah, atau berdasarkan kegunaannya seperti tumbuhan sandang, obat-obatan, hias, dan lain sebagainya. 



Perbandingan 

INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. 

Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi. 



Sebab Akibat 

Berupa sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pada umumnya hubungan sebab akibat dapat berlangsungdalam tiga pola, yaitu sebab ke akibat, akibat ke sebab, dan akibat ke akibat. Namun, pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab. Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:
(1). Hubungan sebab-akibat.
Yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat sebagai gagasan pokok adalah akibat, sedangkan sebab merupakan gagasan penjelas. 

Contoh:
Anak-anak berumur 7 tahun mulai memasuki usia sekolah. Mereka mulai mengembangkan interaksi social dilingkungan tempatnya menimba ilmu. Mereka bergaul dengan teman-teman yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, berbagai karakter anak mulai terlihat karena proses sosialisasi itu.
(2). Hubungan akibat-sebab.
Yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
Contoh:
Dalam bergaul anak dapat berprilaku aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih malu-malu dan selalu dan mengandalkan temannya. Namun, tidak dapat di pungkiri jika ada anak yang selalu mambuat ulah. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang dilakukan anak ketika memasuki usia sekolah.
(3). Hubungan sebab-akibat1-akibat2
Yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Contoh :
Mulai tanggal 2 april 1975 harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, diesel, minyak pelumas, dan lain-lainnya dinaikan harganya, karena pemerintah ingin mengurangi subsidinya, dengan harapan supaya ekonomi Indonesia makin wajar. Karena harga bahan baker naik, sudah barang tentu biaya angkutanpun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang pasti akan ikut naik, karena biaya tambahan untuk transport harus diperhitungkan. Naiknya harga barang akan terasa berat untuk rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang dan jasa harus diimbangi dengan usaha menaikan pendapatan rakyat. 



Sumber: 










Senin, 28 Januari 2013

BIOGRAFI OF "MARY ANN"


BIOGRAFI OF “MARY ANN”
Berdiri di kawasan puncak (Cisarua-Bogor) sekitar akhir tahun 1997, memulai debutnya bersama para personil lawas kota hujan yang antara lain: Joe 'Weirdoz Squad' (Vocals) / Ferdi (Guitars) / Ivan 'Lazy Troops' (Bass) & berhubung kelangkaan dalam mencari seorang drummer kala itu, Pierre memutuskan ber-Posisi pada drum.
Di dalam setiap jam sessionnya menuju show di gigs setempat, MARY ANN dominan meng-cover lagu lawas terinspirasi oleh American punkrock Covers Band: "ME FIRST AND THE GIMME GIMMES". Di era itu MARY ANN selalu beberapa kali mengalami bongkar pasang personil & akhirnya memutuskan untuk vakum sementara pada akhir tahun 1998.
Pada pertengahan tahun 1999 Pierre mencoba mengaktifkan kembali MARY ANN dengan merekrut: Reynold 'Om Gondronk' (Vocals) / TYO 'Apotyc 251' (Right Guitars) / Alm. Chakil 'Frog Leg Soup' (Bass) / Ari 'Konflik' kini pada Drum & Pierre berpindah posisi menjadi Left Guitars.
Tapi berselang beberapa bulan kemudian reynold memutuskan untuk keluar dari MARY ANN karena harus fokus pada karirnya di pertelevisian, posisi Reynold pun akhirnya sempat di isi oleh Lani 'Vcd/Dick Love Pie' namun tak lama Lani pun mengundurkan diri.
Formasi: "Tyo - Pierre - Ari - Alm. Chakil" ideal sempat bertahan hingga pertengahan tahun 2003 namun Tyo & Alm. Chakil pun harus keluar karena faktor kesibukan mereka masing-masing & posisi Pierre pun akhirnya berubah menjadi Vocals merangkap Guitars, Ari 'Konflik' tetap pada Drum & posisi Alm. Chakil pada Bass di isi selanjutnya oleh Eri '4WD'.
Pada pertengahan tahun 2004 album pertama di-release yang ber-title: "Hit The Road" di bawah naungan label "Simpleton Melodies Records" di mana di 1st album ini ada 2 personil baru yang membawa perubahan nantinya bagi MARY ANN: "Muchsin yang di percayakan pada Vocals merangkap Right Guitars & Sodick yang menggantikan posisi Eri pada Bass".
Di formasi inilah MARY ANN merasakan puncak euforia bersama band-band lawas yang menggaungkan punkrock kala itu, seperti No Label, Kuro, Nudist Island, Stadium 12, Konflik, Unisex, Fastcrash, Apotyc 251, Reprobate, Frog Leg Soup, Stupid Like Jerk, Milky Way, DLL. Di mana band-band tersebut ikut andil pula di daerahnya dalam existensi revolusi pergerakan punkrock lokal pada masa itu.
Namun euforia kami pun harus tertunda! Pertengahan tahun 2009 bertepatan satu dekadenya, MARY ANN memutuskan untuk bubar di tengah gejolak perbedaan visi & kejenuhan yang sudah tak terbendung lagi. Event 'Our Last Show' pun akhirnya di dedikasikan oleh Simpleton Melodies Records untuk MARY ANN di maksudkan sebagai bentuk persembahan terakhir bagi kawan-kawan yang telah tulus dalam loyalitasnya selama ini mendampingi MARY ANN dari tahun 1999 - 2009.
Sangat di sayangkan, harapan semoga masih ada pengaruh spirit dari masa lalu bagi band-band regenerasi lokal yang mencoba move exist dalam bermusik guna menemukan suatu konsistensi jati diri di karakter sejati. STILL BE YOURSELF BUDDIES.
Seiring bergulirnya waktu yang terus berganti, mungkin gaung scene Melodic Punk lokal kini sudah tak seperti dulu lagi. Well… kita lihat, semoga masih ada sisa-sisa jiwa masa lampau yang ter-reinkarnasi kembali di sini.
Akhir tahun 2010 lebih tepatnya, MARY ANN merasa terpanggil & mencoba untuk kembali exist menyesuaikan diri meraih kembali sisa-sisa mimpi yang mungkin masih ada.
MARY ANN hari ini: "LORD MIDAS 'Life Again' (Bass) / PIERRE ABDULLAH 'The Labils' (Guitars & Vocal) / BAYANK DWI FAHRIZAL 'Voice Alone' (Drums) & JOHN ABDULLAH 'Prayer' (Vocals & Guitar)."

Minggu, 14 Oktober 2012

SEGMENTASI PASAR dan ANALISIS DEMOGRAFI



Perilaku Konsumen adalah proses atau aktifitas dimana seseorang melakukan suatu pencarian, pemilihan dan pembelian serat pengevaluasian terhadap suatu produk atau jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Setiap konsumen mempunyai perilaku yang berbeda- beda. ini merupakan hal- hal yang paling mendasar dalam membuat keputusan pembelian. Apabila harga barang dijual dengan harga yang rendah (low-involvement)maka proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang tang dijual dengan harga yang relatif mahal (high-involvement) maka proses pengambilan keputusan pun akan dilakukan dengan penuh pertimbangan.



Aplikasi Perilaku konsumen
Pemahaman yang baik terhadap perilau konsumen, dapat membantu seseorang untuk merancang beberapa hal, seperti :
1.      strategi pemasaran, misal : suatu perusahaan dapat menentukan kapan akan diadakan diskon jika mengetahui perilaku konsumen seperti apa sehingga tepat sasaran dan produk atau jasa yang ditawarkan akan laku dipasaran.
2.      membuat kebijakan publikmisal : dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan moda transportasi pada saat hari raya maka pembuat keputusan akan dapat menentukan harga tiket transportasi pada hari raya tersebut.
3.      pemasaran sosialmisal : penyebaran ide dikalangan konsumen sehingga dengan demikian seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.


 Pendekatan dalam menelti perilaku konsumen
Terdapat 3 pendekatan utama dalam melakukan penelitian terhadap perilaki konsumen, diantaranya :
1.      pendekatan interpretifpendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Sistem pendekatan ini dilakukan dengan melakukan wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apaapa yang dirasakan dan dialami konsumen setelah membeli dan menggunakannya.
2.      pendekatan tradisionalpendekatan ini didasari pada teori da metode ilmu psikologi kognitif, sosial dan behaviorial serta ilmu sosiologi yang bertujuan untuk mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Sistem pendekatan ini dilakuka melalui eksperimen dan survey untuk menguji teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana konsumen memproses informasi, membuat keputusan serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
3.      sains marketingyang didasari pada terori dari ilmu ekonomi dan statistika. Dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow.


Analisis Konsumen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC11cur94caare7ZMTLfBTjfZld0xtvxXKHGIyfjqGMyEhaY2LjTPU-tImlQUSFCrFBe4MkxEyH2WW7U4ri6fMkCR00XvjbXfEnmjSsKz2VmuwvfCNRluhlIxOI5rXJYtHqjwNJ9h34FCc/s640/Tipe_respons_afektif.jpg
Analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang baik. Analisis konsumen terdiri dari 3 elemen, diantaranya :
1.      afeksi dan kognisi. Afeksi, mengarah kepada perasaan konsumen terhadap suatu kejadian. Sedangkan kognisi, mengacu kepada pemikiran konsumen.
2.      lingkungan sosial
3.      perilaku


Proses pengambilan keputusan pembelian ada lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian
Tetapi pada faktanya banyak orang melakukan suatu pembelian dengan pandangan dari masing individu terhadap suatu produk yang di nilai baik.
Pengenalan Kebutuhan
Suatu keadaan dimana individu merasa sangat membutuhkan sesuatu,missalkan makan,minum,dll. Sehingga individu tersebut memfokuskan keinginannya kepada sesuatu yang paling ia butuhkan
Hal ini juga dapat terjadi dengan adanya rangsangan eksternal, misalkan kita tertarik oleh mobil atau motor hasil pembicaraan dengan individu lain sehingga mendorong kita untuk ingin mempunyai mobil atau motor tersebut.
Pencarian Informasi
Individu yang mulai menentukan kebutuhannya biasanya di ikuti dengan proses pencarian informasi yang muncul dari rasa ingin lebih tau tentang apa yang ia butuhkan,dengan mencari sumber – sumber yang akurat . dari satu sember ke sumber yang lainnya sehingga muncul rasa percaya diri yang kuat untuk dapat mewujudkan apa yang ia inginni,dan bila situasi tidak atau belum memungkinkan kiranya individu tersebut harus menimpan dahulu ambisinya hingga saat dimana ia bisa mendapatkannya nanti.
Pengevaluasian Alternatif
Misalkan individu mendapat informasi dengan berbagai merek dan harga yang berfariasi,di pastikan hal ini akan mempengaruhi tingkat alternative yang akan diambil oleh individu tersebut
Keputusan Pembeli
Keputusan pembelian ini di ambil setelah individu mengevaluasi hasil dari pertimbangan alternative yang sudah sekiranya memenuhi apa yang dibutuhkan dengan situasi yang memungkinkan maka proses pembelian saat itu dapat di wujudkan.
Perilaku Setelah Pembelian
Dengan pembelian yang sudah terjadi maka individu berhak mennentukan tingkat kepuasan yang ia dapat setelah melakukan prosoes pembelian,bila individu sebagai konsumen terpuaskan maka ini menjadi hal positif bagi pemasaran merek atau produk yang telah terjual namun bila hasil kepuasan sangat mengecewakan maka dipastikan penjualan dari merek atau produk tersebut akan menurun.




Perilaku Konsumen adalah proses atau aktifitas dimana seseorang melakukan suatu pencarian, pemilihan dan pembelian serat pengevaluasian terhadap suatu produk atau jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Setiap konsumen mempunyai perilaku yang berbeda- beda. ini merupakan hal- hal yang paling mendasar dalam membuat keputusan pembelian. Apabila harga barang dijual dengan harga yang rendah (low-involvement)maka proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang tang dijual dengan harga yang relatif mahal (high-involvement) maka proses pengambilan keputusan pun akan dilakukan dengan penuh pertimbangan.



Aplikasi Perilaku konsumen
Pemahaman yang baik terhadap perilau konsumen, dapat membantu seseorang untuk merancang beberapa hal, seperti :
1.      strategi pemasaran, misal : suatu perusahaan dapat menentukan kapan akan diadakan diskon jika mengetahui perilaku konsumen seperti apa sehingga tepat sasaran dan produk atau jasa yang ditawarkan akan laku dipasaran.
2.      membuat kebijakan publikmisal : dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan moda transportasi pada saat hari raya maka pembuat keputusan akan dapat menentukan harga tiket transportasi pada hari raya tersebut.
3.      pemasaran sosialmisal : penyebaran ide dikalangan konsumen sehingga dengan demikian seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.


 Pendekatan dalam menelti perilaku konsumen
Terdapat 3 pendekatan utama dalam melakukan penelitian terhadap perilaki konsumen, diantaranya :
1.      pendekatan interpretifpendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Sistem pendekatan ini dilakukan dengan melakukan wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apaapa yang dirasakan dan dialami konsumen setelah membeli dan menggunakannya.
2.      pendekatan tradisionalpendekatan ini didasari pada teori da metode ilmu psikologi kognitif, sosial dan behaviorial serta ilmu sosiologi yang bertujuan untuk mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Sistem pendekatan ini dilakuka melalui eksperimen dan survey untuk menguji teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana konsumen memproses informasi, membuat keputusan serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
3.      sains marketingyang didasari pada terori dari ilmu ekonomi dan statistika. Dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow.


Analisis Konsumen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC11cur94caare7ZMTLfBTjfZld0xtvxXKHGIyfjqGMyEhaY2LjTPU-tImlQUSFCrFBe4MkxEyH2WW7U4ri6fMkCR00XvjbXfEnmjSsKz2VmuwvfCNRluhlIxOI5rXJYtHqjwNJ9h34FCc/s640/Tipe_respons_afektif.jpg
Analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang baik. Analisis konsumen terdiri dari 3 elemen, diantaranya :
1.      afeksi dan kognisi. Afeksi, mengarah kepada perasaan konsumen terhadap suatu kejadian. Sedangkan kognisi, mengacu kepada pemikiran konsumen.
2.      lingkungan sosial
3.      perilaku


Proses pengambilan keputusan pembelian ada lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian
Tetapi pada faktanya banyak orang melakukan suatu pembelian dengan pandangan dari masing individu terhadap suatu produk yang di nilai baik.
Pengenalan Kebutuhan
Suatu keadaan dimana individu merasa sangat membutuhkan sesuatu,missalkan makan,minum,dll. Sehingga individu tersebut memfokuskan keinginannya kepada sesuatu yang paling ia butuhkan
Hal ini juga dapat terjadi dengan adanya rangsangan eksternal, misalkan kita tertarik oleh mobil atau motor hasil pembicaraan dengan individu lain sehingga mendorong kita untuk ingin mempunyai mobil atau motor tersebut.
Pencarian Informasi
Individu yang mulai menentukan kebutuhannya biasanya di ikuti dengan proses pencarian informasi yang muncul dari rasa ingin lebih tau tentang apa yang ia butuhkan,dengan mencari sumber – sumber yang akurat . dari satu sember ke sumber yang lainnya sehingga muncul rasa percaya diri yang kuat untuk dapat mewujudkan apa yang ia inginni,dan bila situasi tidak atau belum memungkinkan kiranya individu tersebut harus menimpan dahulu ambisinya hingga saat dimana ia bisa mendapatkannya nanti.
Pengevaluasian Alternatif
Misalkan individu mendapat informasi dengan berbagai merek dan harga yang berfariasi,di pastikan hal ini akan mempengaruhi tingkat alternative yang akan diambil oleh individu tersebut
Keputusan Pembeli
Keputusan pembelian ini di ambil setelah individu mengevaluasi hasil dari pertimbangan alternative yang sudah sekiranya memenuhi apa yang dibutuhkan dengan situasi yang memungkinkan maka proses pembelian saat itu dapat di wujudkan.
Perilaku Setelah Pembelian
Dengan pembelian yang sudah terjadi maka individu berhak mennentukan tingkat kepuasan yang ia dapat setelah melakukan prosoes pembelian,bila individu sebagai konsumen terpuaskan maka ini menjadi hal positif bagi pemasaran merek atau produk yang telah terjual namun bila hasil kepuasan sangat mengecewakan maka dipastikan penjualan dari merek atau produk tersebut akan menurun.