Minggu, 14 Oktober 2012

SEGMENTASI PASAR dan ANALISIS DEMOGRAFI



Perilaku Konsumen adalah proses atau aktifitas dimana seseorang melakukan suatu pencarian, pemilihan dan pembelian serat pengevaluasian terhadap suatu produk atau jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Setiap konsumen mempunyai perilaku yang berbeda- beda. ini merupakan hal- hal yang paling mendasar dalam membuat keputusan pembelian. Apabila harga barang dijual dengan harga yang rendah (low-involvement)maka proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang tang dijual dengan harga yang relatif mahal (high-involvement) maka proses pengambilan keputusan pun akan dilakukan dengan penuh pertimbangan.



Aplikasi Perilaku konsumen
Pemahaman yang baik terhadap perilau konsumen, dapat membantu seseorang untuk merancang beberapa hal, seperti :
1.      strategi pemasaran, misal : suatu perusahaan dapat menentukan kapan akan diadakan diskon jika mengetahui perilaku konsumen seperti apa sehingga tepat sasaran dan produk atau jasa yang ditawarkan akan laku dipasaran.
2.      membuat kebijakan publikmisal : dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan moda transportasi pada saat hari raya maka pembuat keputusan akan dapat menentukan harga tiket transportasi pada hari raya tersebut.
3.      pemasaran sosialmisal : penyebaran ide dikalangan konsumen sehingga dengan demikian seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.


 Pendekatan dalam menelti perilaku konsumen
Terdapat 3 pendekatan utama dalam melakukan penelitian terhadap perilaki konsumen, diantaranya :
1.      pendekatan interpretifpendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Sistem pendekatan ini dilakukan dengan melakukan wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apaapa yang dirasakan dan dialami konsumen setelah membeli dan menggunakannya.
2.      pendekatan tradisionalpendekatan ini didasari pada teori da metode ilmu psikologi kognitif, sosial dan behaviorial serta ilmu sosiologi yang bertujuan untuk mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Sistem pendekatan ini dilakuka melalui eksperimen dan survey untuk menguji teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana konsumen memproses informasi, membuat keputusan serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
3.      sains marketingyang didasari pada terori dari ilmu ekonomi dan statistika. Dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow.


Analisis Konsumen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC11cur94caare7ZMTLfBTjfZld0xtvxXKHGIyfjqGMyEhaY2LjTPU-tImlQUSFCrFBe4MkxEyH2WW7U4ri6fMkCR00XvjbXfEnmjSsKz2VmuwvfCNRluhlIxOI5rXJYtHqjwNJ9h34FCc/s640/Tipe_respons_afektif.jpg
Analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang baik. Analisis konsumen terdiri dari 3 elemen, diantaranya :
1.      afeksi dan kognisi. Afeksi, mengarah kepada perasaan konsumen terhadap suatu kejadian. Sedangkan kognisi, mengacu kepada pemikiran konsumen.
2.      lingkungan sosial
3.      perilaku


Proses pengambilan keputusan pembelian ada lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian
Tetapi pada faktanya banyak orang melakukan suatu pembelian dengan pandangan dari masing individu terhadap suatu produk yang di nilai baik.
Pengenalan Kebutuhan
Suatu keadaan dimana individu merasa sangat membutuhkan sesuatu,missalkan makan,minum,dll. Sehingga individu tersebut memfokuskan keinginannya kepada sesuatu yang paling ia butuhkan
Hal ini juga dapat terjadi dengan adanya rangsangan eksternal, misalkan kita tertarik oleh mobil atau motor hasil pembicaraan dengan individu lain sehingga mendorong kita untuk ingin mempunyai mobil atau motor tersebut.
Pencarian Informasi
Individu yang mulai menentukan kebutuhannya biasanya di ikuti dengan proses pencarian informasi yang muncul dari rasa ingin lebih tau tentang apa yang ia butuhkan,dengan mencari sumber – sumber yang akurat . dari satu sember ke sumber yang lainnya sehingga muncul rasa percaya diri yang kuat untuk dapat mewujudkan apa yang ia inginni,dan bila situasi tidak atau belum memungkinkan kiranya individu tersebut harus menimpan dahulu ambisinya hingga saat dimana ia bisa mendapatkannya nanti.
Pengevaluasian Alternatif
Misalkan individu mendapat informasi dengan berbagai merek dan harga yang berfariasi,di pastikan hal ini akan mempengaruhi tingkat alternative yang akan diambil oleh individu tersebut
Keputusan Pembeli
Keputusan pembelian ini di ambil setelah individu mengevaluasi hasil dari pertimbangan alternative yang sudah sekiranya memenuhi apa yang dibutuhkan dengan situasi yang memungkinkan maka proses pembelian saat itu dapat di wujudkan.
Perilaku Setelah Pembelian
Dengan pembelian yang sudah terjadi maka individu berhak mennentukan tingkat kepuasan yang ia dapat setelah melakukan prosoes pembelian,bila individu sebagai konsumen terpuaskan maka ini menjadi hal positif bagi pemasaran merek atau produk yang telah terjual namun bila hasil kepuasan sangat mengecewakan maka dipastikan penjualan dari merek atau produk tersebut akan menurun.




Perilaku Konsumen adalah proses atau aktifitas dimana seseorang melakukan suatu pencarian, pemilihan dan pembelian serat pengevaluasian terhadap suatu produk atau jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Setiap konsumen mempunyai perilaku yang berbeda- beda. ini merupakan hal- hal yang paling mendasar dalam membuat keputusan pembelian. Apabila harga barang dijual dengan harga yang rendah (low-involvement)maka proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang tang dijual dengan harga yang relatif mahal (high-involvement) maka proses pengambilan keputusan pun akan dilakukan dengan penuh pertimbangan.



Aplikasi Perilaku konsumen
Pemahaman yang baik terhadap perilau konsumen, dapat membantu seseorang untuk merancang beberapa hal, seperti :
1.      strategi pemasaran, misal : suatu perusahaan dapat menentukan kapan akan diadakan diskon jika mengetahui perilaku konsumen seperti apa sehingga tepat sasaran dan produk atau jasa yang ditawarkan akan laku dipasaran.
2.      membuat kebijakan publikmisal : dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan moda transportasi pada saat hari raya maka pembuat keputusan akan dapat menentukan harga tiket transportasi pada hari raya tersebut.
3.      pemasaran sosialmisal : penyebaran ide dikalangan konsumen sehingga dengan demikian seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.


 Pendekatan dalam menelti perilaku konsumen
Terdapat 3 pendekatan utama dalam melakukan penelitian terhadap perilaki konsumen, diantaranya :
1.      pendekatan interpretifpendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Sistem pendekatan ini dilakukan dengan melakukan wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apaapa yang dirasakan dan dialami konsumen setelah membeli dan menggunakannya.
2.      pendekatan tradisionalpendekatan ini didasari pada teori da metode ilmu psikologi kognitif, sosial dan behaviorial serta ilmu sosiologi yang bertujuan untuk mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Sistem pendekatan ini dilakuka melalui eksperimen dan survey untuk menguji teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana konsumen memproses informasi, membuat keputusan serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
3.      sains marketingyang didasari pada terori dari ilmu ekonomi dan statistika. Dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow.


Analisis Konsumen
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC11cur94caare7ZMTLfBTjfZld0xtvxXKHGIyfjqGMyEhaY2LjTPU-tImlQUSFCrFBe4MkxEyH2WW7U4ri6fMkCR00XvjbXfEnmjSsKz2VmuwvfCNRluhlIxOI5rXJYtHqjwNJ9h34FCc/s640/Tipe_respons_afektif.jpg
Analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang baik. Analisis konsumen terdiri dari 3 elemen, diantaranya :
1.      afeksi dan kognisi. Afeksi, mengarah kepada perasaan konsumen terhadap suatu kejadian. Sedangkan kognisi, mengacu kepada pemikiran konsumen.
2.      lingkungan sosial
3.      perilaku


Proses pengambilan keputusan pembelian ada lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian
Tetapi pada faktanya banyak orang melakukan suatu pembelian dengan pandangan dari masing individu terhadap suatu produk yang di nilai baik.
Pengenalan Kebutuhan
Suatu keadaan dimana individu merasa sangat membutuhkan sesuatu,missalkan makan,minum,dll. Sehingga individu tersebut memfokuskan keinginannya kepada sesuatu yang paling ia butuhkan
Hal ini juga dapat terjadi dengan adanya rangsangan eksternal, misalkan kita tertarik oleh mobil atau motor hasil pembicaraan dengan individu lain sehingga mendorong kita untuk ingin mempunyai mobil atau motor tersebut.
Pencarian Informasi
Individu yang mulai menentukan kebutuhannya biasanya di ikuti dengan proses pencarian informasi yang muncul dari rasa ingin lebih tau tentang apa yang ia butuhkan,dengan mencari sumber – sumber yang akurat . dari satu sember ke sumber yang lainnya sehingga muncul rasa percaya diri yang kuat untuk dapat mewujudkan apa yang ia inginni,dan bila situasi tidak atau belum memungkinkan kiranya individu tersebut harus menimpan dahulu ambisinya hingga saat dimana ia bisa mendapatkannya nanti.
Pengevaluasian Alternatif
Misalkan individu mendapat informasi dengan berbagai merek dan harga yang berfariasi,di pastikan hal ini akan mempengaruhi tingkat alternative yang akan diambil oleh individu tersebut
Keputusan Pembeli
Keputusan pembelian ini di ambil setelah individu mengevaluasi hasil dari pertimbangan alternative yang sudah sekiranya memenuhi apa yang dibutuhkan dengan situasi yang memungkinkan maka proses pembelian saat itu dapat di wujudkan.
Perilaku Setelah Pembelian
Dengan pembelian yang sudah terjadi maka individu berhak mennentukan tingkat kepuasan yang ia dapat setelah melakukan prosoes pembelian,bila individu sebagai konsumen terpuaskan maka ini menjadi hal positif bagi pemasaran merek atau produk yang telah terjual namun bila hasil kepuasan sangat mengecewakan maka dipastikan penjualan dari merek atau produk tersebut akan menurun.